Monday, March 19, 2012

Profesi Audit

RESUME MATERI PROFESI AUDIT
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas semester genap/4 tahun 2012
Mata kuliah pemeriksaan akuntansi 1
Dosen, Desy Lesmana, SE., M.Si., Ak.

Disusun oleh:

1.      Silvia Veronika Paulus (10.1.201)
2.      Meilana Rusmidin (10.1.211)
3.      Elisbeth Valensia (10.1.214)
4.      Meliana (10.1.215)
5.      Novi Puspita Sari (10.1.218)
Kelas : SA401

PRODI EKONOMI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI
PALEMBANG


A.    Kebutuhan Akan Jasa Audit dan Pelayanan Verifikasi (Assurance Service)
Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seorang yang kompeten dan independen yang disebut dengan auditor. Auditor adalah rekan bisnis strategis. Sekilas illustrasi mengenai pentingnya kebutuhan akan jasa audit dan pelayanan verifikasi (assurance service). Ilustrasi ini diambil dari kisah nyata seorang auditor yang bernama Joe Anthony yang merupakan seorang rekan di Berger & Anthony yang mempunyai klien Hillsburg Hardware. Dia tidak pernah menduga bahwa kliennya tersebut akan go public. Berger & Anthony menganalisis bisnis distribusi grosir Hillsburg. Berdasarkan pada analisis itu, Berger & Anthony merekomendasikan agar Hillsburg merestrukturasi hubungan pelanggannya dan membuat investasi besar dalam teknologi informasi untuk mengijinkan Hillsburg menjadi rekan para pelanggannya dalam manajemen inventaris. Investasi ini sangatlah memperluas pendapatan dan basis pelanggan Hillsburg, yang membuat kebutuhan untuk perluasan dan modal selanjutnya yang diangkat dalam penawaran publik.
Berger & Anthony telah melakukan audit pernyataan keuangan Hillsburg Hardware selama bertahun-tahun seperti yang disyaratkan oleh perjanjian pinjaman bank milik Hillsburg. Sekarang, banyak investor lain akan bergantung pada pernyataan keuangan Hillsburg Hardware yang diaudit oleh Berger & Anthony. Seperti yang telah diilustrasikan di atas, profesi jasa audit dan pelayanan verifikasi memberikan keandalan atas pernyataan keuangan dan juga membantu bisnis untuk menjadi lebih berhasil.
Auditor itu bernilai karena pengetahuan teknis mereka dan independensi dalam memberikan keandalan, seperti juga kompetensi dan pengalaman mereka dalam membantu perusahaan memperbaiki operasional. Auditor membuat dan membantu mengimplementasikan rekomendasi yang memperbaiki keuntungan dengan memperkuat pendapatan atau mengurangi biaya, termasuk pengurangan kesalahan dan penipuan, dan dengan memperbaiki kontrol operasional.


B.     Jasa-Jasa Assurance dan Non Assurance
  1. Pelayanan Assurance
Pelayanan assurance adalah pelayanan atau jasa profesional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan. Individu yang bertanggung jawab atas pembuatan keputusan bisnis, akan mencari pelayanan assurance untuk membantu meningkatkan kepercayaan dan kesesuaian informasi yang digunakan sebagai dasar keputusan mereka. Jasa assurance bernilai karena penyedia assurance merupakan seorang yang independen dan bertindak secara obyektif terhadap informasi yang diujinya.
Jasa-jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh para profesional dari berbagai bidang lainnya. Sebagai contohnya adalah Ikatan Konsumen (Consumers Union) yang merupakan suatu organisasi nirlaba yang bertugas menguji beraneka ragam produk yang akan digunakan oleh konsumen dan melaporkan penilaian mereka atas kualitas produk-produk yang diuji tersebut dalam consumers report (laporan bagi konsumen). Informasi yang tersedia di dalam consumers report ini dimaksudkan untuk membantu konsumen di dalam mengambil keputusan yang bijaksana atas produk-produk yang akan mereka beli. Informasi yang tersedia di dalam consumers report ini, dianggap oleh konsumen lebih dapat dipercaya daripada informasi yang disediakan oleh produsen produk tersebut karena ikatan konsumen merupakan suatu organisasi yang independen, tidak terkait dengan para produsen produk.

  1. Jasa Atestasi
Salah satu kategori jasa yang disediakan oleh kantor akuntan publik adalah jasa atestasi. Atestasi merupakan salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh kantor akuntan publik, dimana akuntan publik akan menerbitkan laporan tertulis yang isinya antara lain berupa kesimpulan tentang keterpercayaan atas asersi (pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang dibuat oleh pihak lain. Terdapat 3 kategori jasa atestasi yaitu:
-          Audit atas laporan keuangan historis
ð  Merupakan bentuk jasa atestasi yang mana auditor menerbitkan laporan tertulis berisi pendapat atau opininya mengenai apakah laporan keuangan historis tersebut telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
-          Tinjauan (review) atas laporan keuangan historis
ð  Merupakan jenis jasa atestasi lainnya yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik. Sebagaian besar perusahaan non publik ingin menyediakan informasi yang dapat diandalkan dalam laporan keuangan mereka, tanpa menyebabkan timbulnya biaya untuk melakukan proses audit. Jika pelaksanaan suatu audit akan memberikan rasa keandalan pada laporan keuangan dalam tingkat yang tinggi, maka jasa tinjauan (review) hanya akan memberikan rasa keandalan pada tingkat yang menengah saja atas suatu laporan keuangan, oleh karena itu hanya perlu mengumpulkan bukti-bukti yang tidak terlalu banyak untuk mendukung tingkat keandalan tersebut. Suatu tinjauan sering kali cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan para pengguna dan dapat disediakan oleh kantor akuntan publik dalam biaya yang lebih rendah daripada pelaksanaan suatu audit.
-          Jasa-jasa atestasi lainnya
ð  Kantor akuntan publik menyediakan beraneka ragam jasa-jasa atestasi lainnya. Sebagian besar dari jenis jasa ini merupakan suatu pengembangan alami dari audit atas laporan keuangan historis. Akibat dari keinginan para pengguna informasi untuk mencari rasa keandalan dari pihak independen tentang berbagai jenis informasi. Sebagai contoh, bank-bank seringkali meminta para debiturnya untuk mengikat perjanjian dengan kantor akuntan publik agar mereka dapat memberikan rasa keandalan pada bankir tentang kepatuhan para debitur atas berbagai kewajiban tertantu yang harus dipatuhi debitur dalam akta perjanjian mereka dengan bank.

  1. Jasa-Jasa Assurance pada Teknologi Informasi
Salah satu faktor utama yang memperngaruhi kebutuhan akan jasa-jasa assurance lainnya adalah semakin berkembang pesatnya internet dan perdagangan secara elektronik. Perhatian akan keamanan dan kerahasiaan pribadi informasi di internet telah memperlambat potensi lajunya perkembangan perdagangan secara elektronik. Ditambah pula dengan jumlah informasi tepat waktu yang tersedia di internet telah menggeser kebutuhan akan keandalan informasi historis pada suatu waktu tertentu seperti laporan keuangan kepada kebutuhan akan keandalan atas kepercayaan proses pembentukan informasi dalam suatu format yang tepat waktu. Contohnya adalah banyak fungsi-fungsi bisnis seperti pemesanan dan pembayaran tagihan telah dilaksanakan melalui internet antara komputer melalui pertukaran data elektronik. Ketika transaksi-transaksi dan informasi disebarkan secara online dan real-time, terdapat lebih banyak kebutuhan akan keandalan atas pengendalian komputer pada informasi yang ditransaksikan secara elektronik serta keamanan dari informasi yang terkait dengan transaksi-transaksi tertentu. Akuntan publik dapat membantu memberikan keandalan atas fungsi-fungsi ini. Ada 2 contoh dari jasa assurance yang terkait dengan teknologi informasi yaitu:
-          Keandalan atas pengendalian situs internet (WebTrust)
ð  Untuk merespon kebutuhan akan keandalan yang terus meningkat akibat dari ledakan transaksi bisnis yang terjadi di internet.
-          Keandalan atas keterpercayaan sistem informasi (SysTrust)
ð  Keandalan atas suatu sistem informasi yang telah dirancang dan dioperasikan untuk memproduksi data terpercaya termasuk pula pengujian sistem untuk menentukan apakah sistem dilengkapi dengan perlindungan atas potensi kerusakan data.
  1. Jasa-Jasa Non Assurance
Ada 3 contoh spesifik dari jasa non assurance yang sering disediakan oleh akuntan publik yaitu:
-          Jasa akuntansi dan pembukuan
-          Jasa perpajakan
-          Jasa konsultasi manajemen


C.     Kebutuhan Ekonomis Akan Auditing
Sebagai illustrasi mengenai kebutuhan ekonomis akan auditing adalah suatu klien yang meminta kredit dengan bank. Jika bank setuju untuk memberikan kredit, maka bank akan membebankan suatu tingkat suku bunga yang besarnya akan ditentukan oleh 3 faktor utama berikut:
  1. Tingkat bunga yang bebas resiko
ð  Tingkat suku bunga ini kurang lebih sama dengan tingkat suku bunga yang akan diperoleh bank jika ia berinvestasi dalam US treasury note (serupa dengan SBI di Indonesia) pada jangka waktu yang sama dengan jangka waktu kredit tersebut.
  1. Resiko bisnis yang dihadapi klien
ð  Resiko ini merefleksikan kemungkinan yang akan terjadi pada klien yang tidak mampu mengembalikan kredit yang telah diterimanya akibat dari kondisi ekonomis atau bisnis yang memburuk seperti terjadinya resesi, pembuatan keputusan yang buruk oleh manajemen klien tersebut, atau terjadinya persaingan dalam industri yang berada di luar perkiraan klien.
  1. Resiko informasi
ð  Resiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa informasi yang diperoleh dalam kaitannya dengan pembuatan keputusan merupakan informasi yang tidak akurat. Suatu penyebab yang mungkin atas terjadinya resiko informasi ini adalah tidak akuratnya laporan keuangan dari klien.


D.    Penyebab-Penyebab Resiko Informasi
Terdapat beberapa alasan yang menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut yaitu:
  1. Jauhnya sumber informasi
ð  Dalam dunia modern ini, sebenarnya merupakan suatu hal yang mustahil bagi seorang pembuat keputusan untuk memperoleh informasi dari tangan pertama tentang organisasi dengan yang melakukan transaksi bisnis.
  1. Bias dan motif penyediaan informasi
ð  Jika seorang menyediakan informasi yang tujuan penyediaannya tidak sejalan dengan tujuan dari si pembuat keputusan maka informasi tersebut cenderung hanya berguna bagi penyedia informasi saja.
  1. Jumlah data yang sangat besar
ð  Ketika organisasi berkembang semakin besar, maka jumlah transaksinya pun semakin besar. Hal ini meningkatkan kecenderungan terdapatnya informasi yang dicatat secara tidak tepat di dalam catatan organisasi tersebut.
  1. Transaksi Pertukaran yang Kompleks
ð  Dalam beberapa dekade terakhir ini, transaksi-transaksi pertukaran antarorganisasi telah berkembang semakin kompleks dan semakin sulit untuk dicatat dengan benar.


E.     Pengurangan Resiko Informasi
Bagi perusahaan-perusahaan yang lebih besar, merupakan hal yang umum bila perusahaan tersebut mengucurkan sejumlah dana dalam usahanya untuk menurunkan resiko informasi. Terdapat 3 cara utama untuk melakukan hal tersebut yaitu:
  1. Menguji informasi yang diperolehnya
ð  Sang pengguna informasi dapat berkunjung ke lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan yang ada serta memperoleh informasi tentang keandalan laporan-laporan tersebut.
  1. Berbagi resiko informasi dengan manajemen
ð  Terdapat suatu pertimbangan hukum yang menyatakan bahwa manajemen bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya bagi para pengguna informasi.
  1. Laporan keuangan yang telah diaudit
ð  Cara yang paling umum yang digunakan oleh pengguna informasi dalam usahanya memperoleh informasi yang andal adalah dengan meminta dilakukan suatu audit independen. Informasi yang telah diaudit tersebut kemudian digunakan dalam proses pembuatan keputusan dengan asumsi bahwa informasi yang telah diaudit tersebut merupakan informasi yang telah diandalkan secara menyeluruh, tepat penyajiannya, serta informasi tersebut disajikan tanpa prasangka (objektif, tidak berat sebelah)


F.      Karakteristik Audit
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan audit yaitu:
  1. Proses yang sistematik
ð  Pemeriksaan akuntan merupakan rangkaian proses dan prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisir.
  1. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
ð  Dalam proses pemeriksaan, peroleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh perusahaan dan pengevaluasiannya tidak boleh berprasangka atau memihak.
  1. Pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi
ð  Yang dimaksud dengan pernyataan dan kejadian ekonomi adalah proses akuntansi. Proses akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalan satuan uang.
  1. Tingkat kesesuaian
ð  Tingkat kesesuaian pernyataan ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan harus dapat dikuantitatifkan dan dikualitatifkan.
  1. Kriteria yang ditetapkan
ð  Kriteria yang ditetapkan sebagai dasar pengukur pernyataan dapat berupa:
-            Peraturan yang ditetapkan legislatif
-            Ukuran prestasi yang ditetapkan manajemen
-            Prinsip akuntansi yang lazim
  1. Pernyampaian hasil
ð  Pernyampayan hasil pemeriksaan akuntan sering disebut dengan pengesahan (attestation). Penyampaian hasil ini umumnya dilakukan dalam bentuk laporan pemeriksaan akuntan (audit report).
  1. Pemakai yang berkepentingan
ð  Pemakai yang berkepentingan terhadap laporan pemeriksaan akuntan adalah investor dan calon investor, kreditur dan calon kreditur, manajemen, pemerintah, organisasi buruh.


G.    Perbedaan Auditing dan Akuntansi
Mayoritas pengguna laporan keuangan serta para anggota masyarakt sering mengalamai kekeliruan dalam membedakan auditing dan akuntansi. Kebingungan tersebut timbul karena mayoritas praktek auditing umumnya berkaitan dengan informasi akuntansi, serta kebanyakan auditor memiliki keahlian yang berkaitan dengan permasalahan akuntansi. Kebingungan semakin memuncak disebabkan oleh adanya gelar “akuntan publik bersertifikat” pada sebagian besar individu yang melaksanakan proses audit.
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, serta pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dengan perlakuan yang logis dengan tujuan menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi adalah menyediakan jenis-jenis informasi kuantitatif tertentu yang dapat digunakan baik oleh manejemen maupun pihak lainnya dalam pembuatan keputusan. Dalam mempersiapkan informasi yang relevan, para akuntan harus memiliki suatu pemahaman mendalam atas prinsip-prinsip serta aturan-aturan yang menjadi dasar dalam menyiapkan informasi akuntansi. Berikutnya, para akuntan harus mampu membangun suatu sistem yang dapat memastikan bahwa peristiwa ekonomi entitas telah dicatat secara repat berdasarkan kurun waktu kejadian dan dengan biaya yang wajar.
Dalam mengaudit data akuntansi, yang perlu diperhatikan adalah hal yang berkaitan dengan penentuan apakah informasi yang telah dicatat tersebut secara tepat telah mencerminkan peristiwa ekonomis yang terjadi selama periode akuntansi. Dikarenakan aturan-aturan akuntansi merupakan kriteria untuk mengevaluasi apakah informasi akuntansi tersebut telah dicatat secara tepat, maka sebagian besar auditor yang terlibat dengan data-data ini pun harus memiliki pemahaman yang mendalam akan aturan-aturan tersebut. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, aturan-aturan tersebut adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP/PSAK). Dalam seluruh pembahasan ini, diasumsikan bahwa pembaca telah memperlajari penyataan standar akuntansi keuangan tersebut.
Selain memahami akuntansi, seorang auditor harus memiliki keahlian mengumpulkan serta menginterprestasikan bukti-bukti audit. Keahlian inilah yang memberdakan seorang auditor dengan seorang akuntan. Menentukan prosedur-prosedur audit yang tepat, memutuskan jumlah serta jenis akun yang akan diuji, serta mengevaluasi temuan-temuan audit merupakan permasalahan khas yang dijumpai oleh seorang auditor. Lebih jelasnya mengenai perbedaan auditing dan akuntansi, dapat dilihat dari skema yang ada di bawah ini:


H.    Jenis-Jenis Audit
Dilihat dari jenis pemeriksaan yang dilakukan, pemeriksaan akuntan diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu:
  1. Pemeriksaan laporan keuangan (financial statement audit)
Pemeriksaan laporan keuangan bertujuan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan klien atas dasar prinsip akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan ini dilakukan oleh akuntan publik (external auditor).
  1. Pemeriksaan kepatuhan (operational audit)
Pemeriksaan kepatuhan meliputi pemeriksaan atas aktivitas keuangan atau aktivitas operasi tertantu dengan tujuan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kondisi atau aturan tertentu. Kriteria dslam pemeriksaan ini biasanya datang dari penguasa misalnya pemerintah.
Ukuran kesesuaian disini adalah ketepatan (correctness). Misalnya ketepatan SPT-tahunan dengan undang-undang pajak penghasilan.

  1. Pemeriksaan operasional (operational audit)
Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan sitematis atas aktivitas operasional organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan pemeriksaan ini adalah:
-          Menilai prestasi
-          Mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan
-          Membuat rekomendasi untuk pengembangan dan tindakan lebih lanjut
Selain 3 jenis audit di atas, audit juga dapat dikelompokan sebagai berikut:
1.      Pemeriksaan ekternal (external auditing)
ð  Suatu kontrol sosial yang memberikan jasa kebutuhan akan informasi untuk pihak luar dari suatu organisasi yang diperiksa. Pemeriksaannya adalah pihak luar perusaan yang independen terhadap perusahaan. Pemeriksaan ini umumnya bertujuan memberikan pendapat akan kewajaran laporan keuangan. Para pemeriksa pada umumnya dibayar oleh manajemen organisasi yang diperiksa.
2.      Pemeriksaan internal (internal auditing)
ð  Suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektifitas organisasi. Informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan internal adalah untuk organisasi itu sendiri. Pemeriksanya adalah karyawan organisasi itu sendiri dan tentunya dibayar oleh organisasi pula.
3.      Pemeriksaan sektor publik (publik sektor auditing)
ð  Suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang memberikan jasanya kepada masyarakat, seperti pemerintah pusat, pemerintah tingkat satu, dan pemerintah tingkat dua. Pemeriksaan dapat mencakup pemeriksaan laporan, pemeriksaan kepautuhan, dan pemeriksaan operasional. Pemeriksanya adalah berasal dari pemerintah (akuntan pemerintah) dan tentunya dibayar oleh pererintah itu sendiri.
Berikut adalah tabel contoh 3 tipe audit yang dikelompokkan berdasarkan jenis pemeriksaannya:


I.       Jenis-Jenis Auditor
Pada prakternya, sekarang terdapat beberapa tipe auditor. Tipe yang umum adalah:
  1. Kantor akuntan publik atau General accounting office auditors (auditor kantor pemerintah)
ð  Bertanggung jawab pada audit atas laporan keuangan historis yang dipublikasikan dari semua perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, mayoritas perusahaan besar lainnya, serta banyak perusahaan berskala kecil dan organisasi non komersial. Kantor akuntan publik pun sering kali dinamakan sebagai auditor eksternal atau auditor independen untuk membedakan mereka dengan auditor internal.
  1. Auditor pajak
ð  Bertanggung jawab untuk menegakan undang-undang perpajakan federal sebagaimana yang telah ditetapkan oleh kongres serta yang telah diinterprestasikan oleh badan peradilan. Tanggung jawab utama yang diemban adalah mengaudit pajak penghasilan para wajib pajak untuk menentukan apakah mereka telah mematuhi undang-undang perpajakan yang berlaku. Audit ini merupakan jenis audit kepatuhan.
  1. Auditor intern
ð  Auditor intern adalah pegawai dari perusahaan yang diperiksa, tugas pokok akuntan intern adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan perusahaan, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, menentukan dapat dipercaya tidaknya informasi yang dihasilkan bagian-bagian dalam perusahaan serta merekomendasikan perbaikan kegiatan operasi. Pekerjaan akuntan intern meliputi pemeriksaan kepatuhan dan pemeriksaan operasionl.

J.       Organisasi Kantor Akuntan Publik
Berikut adalah sekema untuk organisasi kantor akuntan publik:


K.    Akuntan Publik Bersetifikat
Ada 3 persyaratan menjadi akuntan publik bersertifikat:
Persyaratan Pendidikan
Persyaratan
Ujian Akuntan
Persyaratan Pengalaman
Umumnya seorang sarjana akuntansi (S1), memiliki sejumlah nilai kredit akuntansi minimum. Beberapa negara bagian mensyaratkan 150 kredit semester (225 kredit kuartalan) sebelum ia dapat mengikuti ujian akuntan publik, beberapa negara bagian lainnya meminta sejumlah nilai kredit yang lebih rendah untuk mengikuti ujian tersebut tetapi mensyratkan 150 kredit semester untuk memperoleh sertifikat
Ujian dilaksanakan selama 2 hari pada bulan Mei dan November. Tahapan-tahapan ujian adalah sebagai berikut:
-            Auditing – 4,5 jam
-            Akuntansi dan pelaporan – 3,5 jam
-            Akuntansi keuangan dan pelaporan – 4,5 jm
-            Hukum bisnis dan tanggung jawab profesi – 3 jam
-            Semua tahapan kecuali akuntansi dan pelaporan mencakup minimal 20% esai dan kasus-kasus. Beberapa negara bagian pun mensyaratkan suatu ujian etika yang terpisah.
Persyaratan ini sangatlah beragam, dari sama sekali tidak memiliki pengalaman selama 2 tahun, termasuk di dalamnya pengalaman auditing. Beberapa negara bagian mencantumkan pula pengalaman bekerja pada unit pemerintah atau sebagai auditor intern.


L.     Pernyataan Etika Porfesi
No.
Topik Pernyataan
Kandungan Pernyataan
1
Integritas, Obyektifitas, dan Independensi
-        Hubungan keuangan dengan klien
-        Kedudukan dalam perusahaan
-        Keterlibatan dalam usaha yang tidak sesuai dan tidak konsisten
-        Pelaksanaan jasa lain untuk klien audit
-        Hubungan keluarga dan pribadi
-        Imbalan atas jasa profesional
-        Penerimaan barang atau jasa dari klien
2
Kecakapan Profesional
-        Perolehan kecakapan profesional
-        Peningkatan kecakapan profesional
3
Pengungkapan Informasi Rahasia Klien
-        Kewajiban, larangan dan tanggung jawab
4
Iklan bagi Kantor Akuntan Publik
-        Iklan yang palsu, menipu dan menyesatkan
-        Iklan yang diperbolehkan
5
Komunikasi antar KAP
-        Akuntan Pengganti
-        Akuntan Pendahulu
6
Perpindahan staf/partner antar KAP
-        KAP yang akan menerima
-        Ketentuan Lain


M.   Tanggung Jawab Seorang Auditor
1.      Tanggung jawab kepada klien
ð  Informasi klien yang rahasia, tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia tanpa persetujuan dari klien.
2.      Tanggung jawab pada rekan seprofesi
-            Wajib memelihara citra profesi (tidak merusak reputasi rekan seprofesi)
-            Komunikasi antar akuntan publik
ð  Wajib berkomunikasi secara tertulis kepada akuntan publik terdahulu jika akan melakukan perikatan (engagement). Wajib menanggapi secara tertulis.
-            Perikatan atestasi
ð  Reaudit tidak diperkenankan, kecuali untuk memenuhi peraturan perundangan
3.      Tanggung jawab dan praktik lain
-            Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan
ð  Perbuatan dan perkataan yang mencemarkan  profesi
-            Iklan, promosi dan pemasaran lainnya
ð  Diperbolehkan sepanjang tidak merendahkan citra profesi
-            Komisi dan Fee Referal (Rujukan)
ð  Komisi, diperbolehkan, sepanjang tidak merendahkan citra profesi fee referral, hanya sesama profesi
-            Bentuk organisasi dan KAP
ð  Sesuai aturan, tidak  menyesatkan dan merendahkan citra profesi


N.    Pelanggaran Etika Profesi
1. Pelanggaran publikasi (penawaran jasa tanpa permintaan, iklan surat kabar, pengedaran bulletin kantor akuntan)
2.   Pelanggaran obyektifitas opini (mengecilkan penghasilan, memperbesar biaya suatu laporan keuangan)
3.  Pelanggaran independensi seorang internal auditor holding, mempunyai KAP yang memeriksa perusahaan anak holding tersebut.
4.      Pelanggaran hubungan administratif dengan teman seprofesi, kasus menerima klien yang ditolak KAP lain berlatar belakang perang tarif
5.      Perubahan opini akuntan tanpa pendukung kuat

1 comment: