RESUME MATERI PROFESI AUDIT
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas semester genap/4 tahun 2012
Mata
kuliah pemeriksaan akuntansi 1
Dosen,
Desy Lesmana, SE., M.Si., Ak.
Disusun oleh:
1. Silvia Veronika Paulus (10.1.201)
2. Meilana Rusmidin (10.1.211)
3. Elisbeth Valensia (10.1.214)
4. Meliana (10.1.215)
5. Novi Puspita Sari (10.1.218)
Kelas
: SA401
PRODI EKONOMI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI
PALEMBANG
A. Kebutuhan Akan Jasa Audit dan Pelayanan
Verifikasi (Assurance Service)
Auditing
adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh
seorang yang kompeten dan independen yang disebut dengan auditor. Auditor
adalah rekan bisnis strategis. Sekilas illustrasi mengenai pentingnya kebutuhan
akan jasa audit dan pelayanan verifikasi (assurance
service). Ilustrasi ini diambil dari kisah nyata seorang auditor yang
bernama Joe Anthony yang merupakan seorang rekan di Berger & Anthony yang
mempunyai klien Hillsburg Hardware. Dia tidak pernah menduga bahwa kliennya
tersebut akan go public. Berger &
Anthony menganalisis bisnis distribusi grosir Hillsburg. Berdasarkan pada
analisis itu, Berger & Anthony merekomendasikan agar Hillsburg
merestrukturasi hubungan pelanggannya dan membuat investasi besar dalam
teknologi informasi untuk mengijinkan Hillsburg menjadi rekan para pelanggannya
dalam manajemen inventaris. Investasi ini sangatlah memperluas pendapatan dan
basis pelanggan Hillsburg, yang membuat kebutuhan untuk perluasan dan modal
selanjutnya yang diangkat dalam penawaran publik.
Berger
& Anthony telah melakukan audit pernyataan keuangan Hillsburg Hardware
selama bertahun-tahun seperti yang disyaratkan oleh perjanjian pinjaman bank
milik Hillsburg. Sekarang, banyak investor lain akan bergantung pada pernyataan
keuangan Hillsburg Hardware yang diaudit oleh Berger & Anthony. Seperti
yang telah diilustrasikan di atas, profesi jasa audit dan pelayanan verifikasi
memberikan keandalan atas pernyataan keuangan dan juga membantu bisnis untuk
menjadi lebih berhasil.
Auditor itu
bernilai karena pengetahuan teknis mereka dan independensi dalam memberikan
keandalan, seperti juga kompetensi dan pengalaman mereka dalam membantu
perusahaan memperbaiki operasional. Auditor membuat dan membantu
mengimplementasikan rekomendasi yang memperbaiki keuntungan dengan memperkuat
pendapatan atau mengurangi biaya, termasuk pengurangan kesalahan dan penipuan,
dan dengan memperbaiki kontrol operasional.
B. Jasa-Jasa Assurance dan Non Assurance
- Pelayanan Assurance
Pelayanan assurance adalah pelayanan atau jasa
profesional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para
pembuat keputusan. Individu yang bertanggung jawab atas pembuatan keputusan
bisnis, akan mencari pelayanan assurance untuk membantu meningkatkan
kepercayaan dan kesesuaian informasi yang digunakan sebagai dasar keputusan
mereka. Jasa assurance bernilai karena penyedia assurance merupakan seorang
yang independen dan bertindak secara obyektif terhadap informasi yang diujinya.
Jasa-jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan
publik atau oleh para profesional dari berbagai bidang lainnya. Sebagai
contohnya adalah Ikatan Konsumen (Consumers
Union) yang merupakan suatu organisasi nirlaba yang bertugas menguji
beraneka ragam produk yang akan digunakan oleh konsumen dan melaporkan penilaian
mereka atas kualitas produk-produk yang diuji tersebut dalam consumers report (laporan bagi
konsumen). Informasi yang tersedia di dalam consumers
report ini dimaksudkan untuk membantu konsumen di dalam mengambil keputusan
yang bijaksana atas produk-produk yang akan mereka beli. Informasi yang
tersedia di dalam consumers report
ini, dianggap oleh konsumen lebih dapat dipercaya daripada informasi yang
disediakan oleh produsen produk tersebut karena ikatan konsumen merupakan suatu
organisasi yang independen, tidak terkait dengan para produsen produk.
- Jasa Atestasi
Salah satu
kategori jasa yang disediakan oleh kantor akuntan publik adalah jasa atestasi.
Atestasi merupakan salah satu jenis jasa assurance
yang disediakan oleh kantor akuntan publik, dimana akuntan publik akan
menerbitkan laporan tertulis yang isinya antara lain berupa kesimpulan tentang
keterpercayaan atas asersi (pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang
dibuat oleh pihak lain. Terdapat 3 kategori jasa atestasi yaitu:
-
Audit
atas laporan keuangan historis
ð Merupakan bentuk jasa atestasi yang mana
auditor menerbitkan laporan tertulis berisi pendapat atau opininya mengenai
apakah laporan keuangan historis tersebut telah disusun berdasarkan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
-
Tinjauan
(review) atas laporan keuangan
historis
ð Merupakan jenis jasa atestasi lainnya yang
dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik. Sebagaian besar perusahaan non
publik ingin menyediakan informasi yang dapat diandalkan dalam laporan keuangan
mereka, tanpa menyebabkan timbulnya biaya untuk melakukan proses audit. Jika
pelaksanaan suatu audit akan memberikan rasa keandalan pada laporan keuangan
dalam tingkat yang tinggi, maka jasa tinjauan (review) hanya akan memberikan rasa keandalan pada tingkat yang
menengah saja atas suatu laporan keuangan, oleh karena itu hanya perlu
mengumpulkan bukti-bukti yang tidak terlalu banyak untuk mendukung tingkat
keandalan tersebut. Suatu tinjauan sering kali cukup memadai untuk memenuhi
kebutuhan para pengguna dan dapat disediakan oleh kantor akuntan publik dalam
biaya yang lebih rendah daripada pelaksanaan suatu audit.
-
Jasa-jasa
atestasi lainnya
ð Kantor akuntan publik menyediakan beraneka
ragam jasa-jasa atestasi lainnya. Sebagian besar dari jenis jasa ini merupakan
suatu pengembangan alami dari audit atas laporan keuangan historis. Akibat dari
keinginan para pengguna informasi untuk mencari rasa keandalan dari pihak
independen tentang berbagai jenis informasi. Sebagai contoh, bank-bank
seringkali meminta para debiturnya untuk mengikat perjanjian dengan kantor
akuntan publik agar mereka dapat memberikan rasa keandalan pada bankir tentang
kepatuhan para debitur atas berbagai kewajiban tertantu yang harus dipatuhi
debitur dalam akta perjanjian mereka dengan bank.
- Jasa-Jasa Assurance pada Teknologi Informasi
Salah satu
faktor utama yang memperngaruhi kebutuhan akan jasa-jasa assurance lainnya adalah semakin berkembang pesatnya internet dan
perdagangan secara elektronik. Perhatian akan keamanan dan kerahasiaan pribadi
informasi di internet telah memperlambat potensi lajunya perkembangan
perdagangan secara elektronik. Ditambah pula dengan jumlah informasi tepat
waktu yang tersedia di internet telah menggeser kebutuhan akan keandalan
informasi historis pada suatu waktu tertentu seperti laporan keuangan kepada
kebutuhan akan keandalan atas kepercayaan proses pembentukan informasi dalam
suatu format yang tepat waktu. Contohnya adalah banyak fungsi-fungsi bisnis
seperti pemesanan dan pembayaran tagihan telah dilaksanakan melalui internet
antara komputer melalui pertukaran data elektronik. Ketika transaksi-transaksi
dan informasi disebarkan secara online
dan real-time, terdapat lebih banyak
kebutuhan akan keandalan atas pengendalian komputer pada informasi yang
ditransaksikan secara elektronik serta keamanan dari informasi yang terkait
dengan transaksi-transaksi tertentu. Akuntan publik dapat membantu memberikan keandalan
atas fungsi-fungsi ini. Ada 2 contoh dari jasa assurance yang terkait dengan teknologi informasi yaitu:
-
Keandalan
atas pengendalian situs internet (WebTrust)
ð Untuk merespon kebutuhan akan keandalan
yang terus meningkat akibat dari ledakan transaksi bisnis yang terjadi di
internet.
-
Keandalan
atas keterpercayaan sistem informasi (SysTrust)
ð Keandalan atas suatu sistem informasi yang
telah dirancang dan dioperasikan untuk memproduksi data terpercaya termasuk
pula pengujian sistem untuk menentukan apakah sistem dilengkapi dengan
perlindungan atas potensi kerusakan data.
- Jasa-Jasa Non Assurance
Ada 3 contoh spesifik dari
jasa non assurance yang sering
disediakan oleh akuntan publik yaitu:
-
Jasa
akuntansi dan pembukuan
-
Jasa
perpajakan
-
Jasa
konsultasi manajemen
C. Kebutuhan Ekonomis Akan Auditing
Sebagai
illustrasi mengenai kebutuhan ekonomis akan auditing
adalah suatu klien yang meminta kredit dengan bank. Jika bank setuju untuk
memberikan kredit, maka bank akan membebankan suatu tingkat suku bunga yang besarnya
akan ditentukan oleh 3 faktor utama berikut:
- Tingkat bunga yang bebas resiko
ð Tingkat suku bunga ini kurang lebih sama
dengan tingkat suku bunga yang akan diperoleh bank jika ia berinvestasi dalam US treasury note (serupa dengan SBI di
Indonesia) pada jangka waktu yang sama dengan jangka waktu kredit tersebut.
- Resiko bisnis yang dihadapi klien
ð Resiko ini merefleksikan kemungkinan yang
akan terjadi pada klien yang tidak mampu mengembalikan kredit yang telah
diterimanya akibat dari kondisi ekonomis atau bisnis yang memburuk seperti
terjadinya resesi, pembuatan keputusan yang buruk oleh manajemen klien
tersebut, atau terjadinya persaingan dalam industri yang berada di luar
perkiraan klien.
- Resiko informasi
ð Resiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa
informasi yang diperoleh dalam kaitannya dengan pembuatan keputusan merupakan
informasi yang tidak akurat. Suatu penyebab yang mungkin atas terjadinya resiko
informasi ini adalah tidak akuratnya laporan keuangan dari klien.
D. Penyebab-Penyebab Resiko Informasi
Terdapat beberapa alasan yang
menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut yaitu:
- Jauhnya sumber informasi
ð Dalam dunia modern ini, sebenarnya
merupakan suatu hal yang mustahil bagi seorang pembuat keputusan untuk
memperoleh informasi dari tangan pertama tentang organisasi dengan yang
melakukan transaksi bisnis.
- Bias dan motif penyediaan informasi
ð Jika seorang menyediakan informasi yang
tujuan penyediaannya tidak sejalan dengan tujuan dari si pembuat keputusan maka
informasi tersebut cenderung hanya berguna bagi penyedia informasi saja.
- Jumlah data yang sangat besar
ð Ketika organisasi berkembang semakin
besar, maka jumlah transaksinya pun semakin besar. Hal ini meningkatkan
kecenderungan terdapatnya informasi yang dicatat secara tidak tepat di dalam
catatan organisasi tersebut.
- Transaksi Pertukaran yang Kompleks
ð Dalam beberapa dekade terakhir ini,
transaksi-transaksi pertukaran antarorganisasi telah berkembang semakin
kompleks dan semakin sulit untuk dicatat dengan benar.
E. Pengurangan Resiko Informasi
Bagi perusahaan-perusahaan
yang lebih besar, merupakan hal yang umum bila perusahaan tersebut mengucurkan
sejumlah dana dalam usahanya untuk menurunkan resiko informasi. Terdapat 3 cara
utama untuk melakukan hal tersebut yaitu:
- Menguji informasi yang diperolehnya
ð Sang pengguna informasi dapat berkunjung
ke lokasi perusahaan untuk memeriksa catatan yang ada serta memperoleh
informasi tentang keandalan laporan-laporan tersebut.
- Berbagi resiko informasi dengan
manajemen
ð Terdapat suatu pertimbangan hukum yang
menyatakan bahwa manajemen bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang
dapat dipercaya bagi para pengguna informasi.
- Laporan keuangan yang telah diaudit
ð Cara yang paling umum yang digunakan oleh
pengguna informasi dalam usahanya memperoleh informasi yang andal adalah dengan
meminta dilakukan suatu audit independen. Informasi yang telah diaudit tersebut
kemudian digunakan dalam proses pembuatan keputusan dengan asumsi bahwa
informasi yang telah diaudit tersebut merupakan informasi yang telah diandalkan
secara menyeluruh, tepat penyajiannya, serta informasi tersebut disajikan tanpa
prasangka (objektif, tidak berat sebelah)
F. Karakteristik Audit
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan audit yaitu:
- Proses yang sistematik
ð Pemeriksaan akuntan merupakan rangkaian
proses dan prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisir.
- Memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara obyektif
ð Dalam proses pemeriksaan, peroleh bukti
yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh perusahaan dan pengevaluasiannya
tidak boleh berprasangka atau memihak.
- Pernyataan tentang kejadian dan
tindakan ekonomi
ð Yang dimaksud dengan pernyataan dan
kejadian ekonomi adalah proses akuntansi. Proses akuntansi merupakan proses
pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi yang
dinyatakan dalan satuan uang.
- Tingkat kesesuaian
ð Tingkat kesesuaian pernyataan ekonomi
dengan kriteria yang telah ditetapkan harus dapat dikuantitatifkan dan
dikualitatifkan.
- Kriteria yang ditetapkan
ð Kriteria yang ditetapkan sebagai dasar
pengukur pernyataan dapat berupa:
-
Peraturan
yang ditetapkan legislatif
-
Ukuran
prestasi yang ditetapkan manajemen
-
Prinsip
akuntansi yang lazim
- Pernyampaian hasil
ð Pernyampayan hasil pemeriksaan akuntan
sering disebut dengan pengesahan (attestation).
Penyampaian hasil ini umumnya dilakukan dalam bentuk laporan pemeriksaan
akuntan (audit report).
- Pemakai yang berkepentingan
ð Pemakai yang berkepentingan terhadap
laporan pemeriksaan akuntan adalah investor dan calon investor, kreditur dan
calon kreditur, manajemen, pemerintah, organisasi buruh.
G. Perbedaan Auditing dan Akuntansi
Mayoritas
pengguna laporan keuangan serta para anggota masyarakt sering mengalamai
kekeliruan dalam membedakan auditing dan akuntansi. Kebingungan tersebut timbul
karena mayoritas praktek auditing umumnya berkaitan dengan informasi akuntansi,
serta kebanyakan auditor memiliki keahlian yang berkaitan dengan permasalahan
akuntansi. Kebingungan semakin memuncak disebabkan oleh adanya gelar “akuntan
publik bersertifikat” pada sebagian besar individu yang melaksanakan proses
audit.
Akuntansi
adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, serta pengikhtisaran
kejadian-kejadian ekonomi dengan perlakuan yang logis dengan tujuan menyediakan
informasi keuangan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi
adalah menyediakan jenis-jenis informasi kuantitatif tertentu yang dapat
digunakan baik oleh manejemen maupun pihak lainnya dalam pembuatan keputusan. Dalam
mempersiapkan informasi yang relevan, para akuntan harus memiliki suatu
pemahaman mendalam atas prinsip-prinsip serta aturan-aturan yang menjadi dasar
dalam menyiapkan informasi akuntansi. Berikutnya, para akuntan harus mampu
membangun suatu sistem yang dapat memastikan bahwa peristiwa ekonomi entitas
telah dicatat secara repat berdasarkan kurun waktu kejadian dan dengan biaya
yang wajar.
Dalam
mengaudit data akuntansi, yang perlu diperhatikan adalah hal yang berkaitan
dengan penentuan apakah informasi yang telah dicatat tersebut secara tepat
telah mencerminkan peristiwa ekonomis yang terjadi selama periode akuntansi.
Dikarenakan aturan-aturan akuntansi merupakan kriteria untuk mengevaluasi
apakah informasi akuntansi tersebut telah dicatat secara tepat, maka sebagian
besar auditor yang terlibat dengan data-data ini pun harus memiliki pemahaman
yang mendalam akan aturan-aturan tersebut. Dalam konteks audit atas laporan
keuangan, aturan-aturan tersebut adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
umum (GAAP/PSAK). Dalam seluruh pembahasan ini, diasumsikan bahwa pembaca telah
memperlajari penyataan standar akuntansi keuangan tersebut.
Selain
memahami akuntansi, seorang auditor harus memiliki keahlian mengumpulkan serta
menginterprestasikan bukti-bukti audit. Keahlian inilah yang memberdakan
seorang auditor dengan seorang akuntan. Menentukan prosedur-prosedur audit yang
tepat, memutuskan jumlah serta jenis akun yang akan diuji, serta mengevaluasi
temuan-temuan audit merupakan permasalahan khas yang dijumpai oleh seorang
auditor. Lebih jelasnya mengenai perbedaan auditing dan akuntansi, dapat
dilihat dari skema yang ada di bawah ini:
H. Jenis-Jenis Audit
Dilihat
dari jenis pemeriksaan yang dilakukan, pemeriksaan akuntan diklasifikasikan
dalam 3 jenis yaitu:
- Pemeriksaan laporan keuangan (financial statement audit)
Pemeriksaan
laporan keuangan bertujuan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang
disajikan klien atas dasar prinsip akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan ini
dilakukan oleh akuntan publik (external
auditor).
- Pemeriksaan kepatuhan (operational audit)
Pemeriksaan
kepatuhan meliputi pemeriksaan atas aktivitas keuangan atau aktivitas operasi
tertantu dengan tujuan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kondisi atau
aturan tertentu. Kriteria dslam pemeriksaan ini biasanya datang dari penguasa
misalnya pemerintah.
Ukuran
kesesuaian disini adalah ketepatan (correctness).
Misalnya ketepatan SPT-tahunan dengan undang-undang pajak penghasilan.
- Pemeriksaan operasional (operational audit)
Pemeriksaan operasional merupakan
pemeriksaan sitematis atas aktivitas operasional organisasi dalam hubungannya
dengan tujuan tertentu. Tujuan pemeriksaan ini adalah:
-
Menilai
prestasi
-
Mengidentifikasi
kesempatan untuk perbaikan
-
Membuat
rekomendasi untuk pengembangan dan tindakan lebih lanjut
Selain 3 jenis audit di atas,
audit juga dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan ekternal (external auditing)
ð Suatu kontrol sosial yang memberikan jasa
kebutuhan akan informasi untuk pihak luar dari suatu organisasi yang diperiksa.
Pemeriksaannya adalah pihak luar perusaan yang independen terhadap perusahaan.
Pemeriksaan ini umumnya bertujuan memberikan pendapat akan kewajaran laporan
keuangan. Para pemeriksa pada umumnya dibayar oleh manajemen organisasi yang
diperiksa.
2. Pemeriksaan internal (internal auditing)
ð Suatu kontrol organisasi yang mengukur dan
mengevaluasi efektifitas organisasi. Informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan
internal adalah untuk organisasi itu sendiri. Pemeriksanya adalah karyawan
organisasi itu sendiri dan tentunya dibayar oleh organisasi pula.
3. Pemeriksaan sektor publik (publik sektor
auditing)
ð Suatu kontrol atas organisasi pemerintah
yang memberikan jasanya kepada masyarakat, seperti pemerintah pusat, pemerintah
tingkat satu, dan pemerintah tingkat dua. Pemeriksaan dapat mencakup
pemeriksaan laporan, pemeriksaan kepautuhan, dan pemeriksaan operasional.
Pemeriksanya adalah berasal dari pemerintah (akuntan pemerintah) dan tentunya
dibayar oleh pererintah itu sendiri.
Berikut adalah tabel contoh 3
tipe audit yang dikelompokkan berdasarkan jenis pemeriksaannya:
I. Jenis-Jenis Auditor
Pada prakternya, sekarang
terdapat beberapa tipe auditor. Tipe yang umum adalah:
- Kantor akuntan publik atau General
accounting office auditors (auditor kantor pemerintah)
ð Bertanggung jawab pada audit atas laporan
keuangan historis yang dipublikasikan dari semua perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di bursa saham, mayoritas perusahaan besar lainnya, serta banyak
perusahaan berskala kecil dan organisasi non komersial. Kantor akuntan publik
pun sering kali dinamakan sebagai auditor eksternal atau auditor independen
untuk membedakan mereka dengan auditor internal.
- Auditor pajak
ð Bertanggung jawab untuk menegakan
undang-undang perpajakan federal sebagaimana yang telah ditetapkan oleh kongres
serta yang telah diinterprestasikan oleh badan peradilan. Tanggung jawab utama
yang diemban adalah mengaudit pajak penghasilan para wajib pajak untuk
menentukan apakah mereka telah mematuhi undang-undang perpajakan yang berlaku.
Audit ini merupakan jenis audit kepatuhan.
- Auditor intern
ð Auditor intern adalah pegawai dari
perusahaan yang diperiksa, tugas pokok akuntan intern adalah menentukan apakah
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen telah dipatuhi, menentukan
baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan perusahaan, menentukan efisiensi dan
efektifitas prosedur kegiatan organisasi, menentukan dapat dipercaya tidaknya
informasi yang dihasilkan bagian-bagian dalam perusahaan serta merekomendasikan
perbaikan kegiatan operasi. Pekerjaan akuntan intern meliputi pemeriksaan
kepatuhan dan pemeriksaan operasionl.
J. Organisasi Kantor Akuntan Publik
Berikut adalah sekema untuk
organisasi kantor akuntan publik:
K. Akuntan Publik Bersetifikat
Ada 3 persyaratan menjadi
akuntan publik bersertifikat:
Persyaratan Pendidikan
|
Persyaratan
Ujian Akuntan
|
Persyaratan Pengalaman
|
Umumnya seorang sarjana akuntansi (S1), memiliki
sejumlah nilai kredit akuntansi minimum. Beberapa negara bagian mensyaratkan
150 kredit semester (225 kredit kuartalan) sebelum ia dapat mengikuti ujian
akuntan publik, beberapa negara bagian lainnya meminta sejumlah nilai kredit
yang lebih rendah untuk mengikuti ujian tersebut tetapi mensyratkan 150
kredit semester untuk memperoleh sertifikat
|
Ujian dilaksanakan selama 2 hari pada bulan Mei
dan November. Tahapan-tahapan ujian adalah sebagai berikut:
-
Auditing
– 4,5 jam
-
Akuntansi
dan pelaporan – 3,5 jam
-
Akuntansi
keuangan dan pelaporan – 4,5 jm
-
Hukum
bisnis dan tanggung jawab profesi – 3 jam
-
Semua
tahapan kecuali akuntansi dan pelaporan mencakup minimal 20% esai dan
kasus-kasus. Beberapa negara bagian pun mensyaratkan suatu ujian etika yang
terpisah.
|
Persyaratan ini sangatlah beragam, dari sama
sekali tidak memiliki pengalaman selama 2 tahun, termasuk di dalamnya
pengalaman auditing. Beberapa negara bagian mencantumkan pula pengalaman
bekerja pada unit pemerintah atau sebagai auditor intern.
|
L. Pernyataan Etika Porfesi
No.
|
Topik Pernyataan
|
Kandungan Pernyataan
|
1
|
Integritas,
Obyektifitas, dan Independensi
|
-
Hubungan keuangan dengan klien
-
Kedudukan dalam perusahaan
-
Keterlibatan dalam usaha yang tidak sesuai dan
tidak konsisten
-
Pelaksanaan jasa lain untuk klien audit
-
Hubungan keluarga dan pribadi
-
Imbalan atas jasa profesional
-
Penerimaan barang atau jasa dari klien
|
2
|
Kecakapan
Profesional
|
-
Perolehan kecakapan profesional
-
Peningkatan kecakapan profesional
|
3
|
Pengungkapan
Informasi Rahasia Klien
|
-
Kewajiban, larangan dan tanggung jawab
|
4
|
Iklan bagi
Kantor Akuntan Publik
|
-
Iklan yang palsu, menipu dan menyesatkan
-
Iklan yang diperbolehkan
|
5
|
Komunikasi
antar KAP
|
-
Akuntan Pengganti
-
Akuntan Pendahulu
|
6
|
Perpindahan
staf/partner antar KAP
|
-
KAP yang akan menerima
-
Ketentuan Lain
|
M. Tanggung Jawab Seorang Auditor
1. Tanggung jawab kepada klien
ð Informasi klien yang rahasia, tidak diperkenankan mengungkapkan informasi
klien yang rahasia tanpa persetujuan dari klien.
2. Tanggung jawab pada rekan seprofesi
-
Wajib memelihara
citra profesi (tidak merusak reputasi rekan seprofesi)
-
Komunikasi antar
akuntan publik
ð Wajib berkomunikasi secara tertulis kepada akuntan
publik terdahulu jika akan melakukan perikatan (engagement). Wajib menanggapi secara tertulis.
-
Perikatan
atestasi
ð Reaudit tidak diperkenankan, kecuali untuk memenuhi
peraturan perundangan
3. Tanggung jawab dan praktik lain
-
Perbuatan dan perkataan
yang mendiskreditkan
ð Perbuatan dan perkataan yang mencemarkan profesi
-
Iklan, promosi
dan pemasaran lainnya
ð Diperbolehkan sepanjang tidak merendahkan citra
profesi
-
Komisi dan Fee Referal (Rujukan)
ð Komisi, diperbolehkan,
sepanjang tidak merendahkan citra profesi fee
referral,
hanya sesama profesi
-
Bentuk
organisasi dan KAP
ð Sesuai aturan, tidak
menyesatkan dan merendahkan citra profesi
N.
Pelanggaran
Etika Profesi
1. Pelanggaran publikasi (penawaran jasa tanpa permintaan,
iklan surat kabar, pengedaran bulletin kantor akuntan)
2. Pelanggaran obyektifitas opini (mengecilkan penghasilan,
memperbesar biaya suatu laporan keuangan)
3. Pelanggaran independensi seorang internal auditor holding, mempunyai KAP yang memeriksa perusahaan
anak holding tersebut.
4. Pelanggaran hubungan administratif dengan teman seprofesi,
kasus menerima klien yang ditolak KAP lain berlatar belakang perang tarif
5. Perubahan opini akuntan tanpa pendukung kuat
terimakasih bahannya sangat berguna :)
ReplyDelete